Setiap orang memiliki ceritanya sendiri dalam menjalani
kehidupan. Seindah- indahnya kehidupan seseorang pasti ada yang lebih indah, namun
cukup indah jika mengenangnya karena kita yang melakukannya. Walaupun itu hanya
sekedar hal biasa dan tak berarti, tapi ketika tertawa bersamalah yang menjadi
satu kenangan manis bagi semua orang.
Kenangan
Pena Merah yang memerah jika mengingatnya. Tak sering juga melelehkan air mata
ketika mengingat masa- masa penuh perjuangan. Dari pembentukan Pena Merah yang
penuh dengan keluh kesah hingga menjadi sebuah ekskul yang resmi, semua
memiliki hal terindah masing- masing individu di pena merah. Karena pena merah
adalah perkumpulan individu yang memiliki satu visi dan misi. Berbeda pendapat
namun tetap satu.
Inilah kenangan
pertama... Diawali dengan pembentukan sebuah perkumpulan jurnalistik. Yang sedari
dulu memang tak pernah direstui oleh sekolah. Padahal siswa- siswi memiliki
bakat dalam bidang jurnalistik, namun sekolah tak memiliki wadah dalam
pengembangan. Sehingga diangkatan 2011/2012 mencoba merumuskan sebuah
perkumpulan jurnalistik yang ingin dijadikan wadah ekskul untuk siswa.
Tahukah
sobat pena awal pembentukan tim jurnalis kapan? Sebenernya dari akhir bulan
ramadhan di tahun 2011. Dikala itu, penulis sudah menawarkan kegiatan ekskul
jurnalis sangat bermanfaat. Dan kepsek dikala itu sudah menyetujui dengan lisa.
Akhirnya penulis mencari anggota yang sekiranya mau dan memiliki semangat juang
tinggi dalam pembuatan ekskul jurnalis ini. Belum ada nama lho saat itu. Sehingga
penulis menamai perkumpulan ini sebagai jurnalis rimba aja. Dan akhirnya banyak
yang tertarik dalam semangat juang ini.
Pemilihan
nama akhirnya dimulai. Dengan kandidat Medya, Debora dan Pena Merah. Hasil yang
berkata bahwa Pena Merahlah yang berhak menyandang nama perkumpulan ini. Dengan
makna pena yang berani dan memberi semangat juang yang tinggi, anggota berharap
semoga nama Pena Merah dapat mencirikan jurnalistik penulis dan teman- teman
sekalian.
Tapi ternyata ketuanya belum ada
nih :0 walah, akhirhirnya dibuatlah sidang untuk pemilihan ketua umum. Dan
kalian tau kandidatnya siapa? Yaitu penulis sendiri dan M. Irvan Fajar ali
buakn Faja Alay. Hehehe.
Penulis |
M. Irvan Fajar Ali |
Sidang hari pertama pemilihan ketua ini dihadiri oleh ketua
jurnalis dari GAJAMANS di kala itu. Singkatnya GAJAMANS itu jurnalis dari MAN 1
Bogor. Keren banget kan yak? Hehehe. Dengan
kondisi tegang dan muka tanpa dosa penulis dan irva selaku calon ketua umum menjawab
dan berdebat untuk memebri yang terbaik. Hingga akhirnya penulis dan irvan
menyanyikan lagu Indonesia Raya. Wah?
Bersambung
penulis : Arditya Rifdi Budiman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar