Kamis, 31 Oktober 2013

Akihrnya ada yang ngirim Puisi :D

Hai sobat Pena, akhirnya ada juga nih yang ngirimin puisi buat di share. Nah buat kalian yang suka baca puisi, ini dia puisi dari Fenny kelas X-2 di tahun 2013-2014. Yuk dibaca!

Sumpah Pemuda

28 Oktober bertahun yang lalu
Pemuda Indonesia pun berseru
Bersumpah atas tanah, bangsa, dan berbahasa satu
Hari ini darah mereka dalamku
Ajak mereka, kamu dan aku
Pegang persatuan demi Indonesia maju!


Pahlawan

Kau melihat disana, pahlwan
Tak pernah pantang menyerah
Tak pernah patah arang
Tak gentar medan kau lawan
Bersorak- sorak tanda kemenangan 

Letih raga kau rasa
Jatuh tanda tak kalah
Bangkit hadapi menyerang lawan
Tak dengar caci maki
Mentari senyum tanda melawan
Ku lihat engkau disana, pahlawan
Walau tulang tak lagi menyatu
Tapi jiwa berkata beda
Semangat maju takan luntur
Perjalanan hidup panjang disini
Semangat pahlawan pun kenmabli

Jumat, 18 Oktober 2013

Riset Seputar Pendidikan di SMP



Sobat Pena, bagaimana perasaan kalian ketika sewaktu masih SMP ? Ketika masih bingung memilih jenjang selanjutnya untuk meraih masa depan, SMA Negreri atau Swasta? Untuk lebih jelasnya kami telah membuat riset kepada dua anak SMP Rimba Teruna nih! Yang pasti tentang pendidikan di SMP Rimba teruna.
            Banyak anak jaman sekarang itu menggunakan metode belajar yang berbeda. Dari yang lazim dilakukan semua anak, hingga yang aneh sekalipun. Dari hasil wawancara dua anak ini ternyata berbeda. “saya lebih suka belajar sambil mendengarkan lagu” ujar Dwia. Sedangkan temannya Elsa, lebih suka dengan metode belajar tanpa mendengarkan lagu. Ini membuktikan perbedaan dalam metode pembelajaran mereka.
            Selain dari metode belajar, salah satu aspek yang mendukung mereka adalah dukungan keluarga. “kalau saya atas dorongan keluarga” dengan senyum Dwia menjawab. Sedangkan ada pla yang terdorong karena dorongan guru dan juga teman- temannya.“kalau saya atas dorongan orang disekitar saya.” Kata Elsa. 
            Nah sekarang kita bahas tentang UN yang gak ada habisnya jika kita bahas. “ UN menurut kami tidak adil karena kita bisa dapat bocoran.” Ujar Elsa dengan semangat. Ketika diberi pertanyaan lebih baik mana, uang untuk dana UN untuk pemerataan pendidikan di seluruh negri atau tetap untuk UN? Dwia sontak menjawab lebih bagus jika pendanaan UN dialokasikan menjadi dana pemerataan pendidikan di Indonesia. Dikarenakan agar seluruh anak bangsa dapat merasakan pendidikan yang sama.
            Dari jawaban mereka tadi terlihat menarik bukan? Sehingga banyak yang bisa kita pelajari tentang ini. Semoga saja hasil wawancara ini bermanfaat. Sekian dulu dari kami.
      
      By: Arditya Rifdi Budiman, Andre Hardiman